video by: Renold
Script
Topic: Managing Conflict
Somewhere at Imagination Tbk.
Narrator: Konflik adalah hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang baik itu dalam skala kecil maupun besar, tidak terkecuali di tempat kerja yang di mana kita dituntut untuk bersikap profesional. Berikut adalah contoh pemicu terjadinya konflik di tempat kerja.
Conflict between A and B
Situation: Di ruang kerja di mana A&B berada di 1 ruangan yang sama. Di dpn A&B masing2 terdapat laptop. A adalah orang yang serius dalam bekerja, sedangkan B lebih santai dan suka bercanda.
B: Hei! Lihat2 de! (sambil menunjuk laptopnya) Video ini lucu banget! (sambil tertawa terbahak-bahak)
A: O, iya. (Cuma melihat sebentar lalu langsung fokus ke pekerjaannya lagi)
Candaan tidak penting yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya akan membuat rekan kerja Anda merasa terganggu.
Situation: Masih di ruangan yang sama, tetapi B mengajak rekan kerja lainnya, C, ke dalam ruangan itu untuk bergosip. Mereka berbicara dengan suara yang keras sambil tertawa.
B: Jadi gitu ceritanya? (tertawa) Terus2?
C: Iya! Terus ternyata dia…(sambil berbisik, lalu mereka tertawa lagi)
A: (berbalik melihat mereka sambil menggeleng-geleng kepala)
Selain mengganggu, bergosip pada saat jam kerja akan menurunkan kredibilitas Anda di mata rekan kerja yang lain.
Situation: Masih di ruangan yang sama, tetapi kali ini B mendengarkan musik keras-keras melalui laptopnya.
A: (sekali lagi hanya bisa menarik napas panjang dan menggeleng-geleng kepala)
Tidak peduli itu Rock, pop, klasik, rap, country atau pun dangdut! Jangan pernah mendengarkan musik dengan keras pada saat bekerja. Jika tidak bisa, siapkan headset Anda!
Narrator: Sering kali perbedaan karakter seperti antara A&B, dapat menimbulkan konflik pada saat bekerja. Di satu sisi A merasa B tidak fokus dan profesional dalam bekerja, sedangkan di sisi lain, B merasa tidak ada yang salah untuk tidak bersikap terlalu serius atau monoton dalam bekerja. Konflik seperti ini dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu cara yang efektif dan cara yang tidak efektif.
Don’ts:
Situation: A&D berada di pantry room di depan dispenser, sambil memegang gelas.
A: D, Gua ga tahan lagi nih 1 ruangan ama B! Kerjaannya klo ga ngelawak, ngegosip, ya pasti gangguin orang lagi bekerja. Gua ga bisa konsen.
D: Loh! Bukannya kalian keliatan akrab selama ini?
A: Ya kalo bukan jam kantor. Pas waktunya emang lagi relaks, kita cocok. Tapi di tempat kerja, harusnya dia profesional dong! Pokoknya dia ga bener de kerjaannya. Ga bisa diandalin tuh orang!
Menjelek-jelekkan rekan kerja Anda pada rekan kerja yang lain hanya akan memunculkan salah paham dan konflik baru.
Situation: Kembali ke situasi di mn B mendengarkan musik keras-keras.
B: (bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama musik)
A: (A yang merasa terganggu langsung memukul kepala B) Berisik!
BIG DON’T!
Bagaimanapun juga kekerasan harus dihindari….(peace man)
DO’s
Situation: Kembali ke situasi di mn A curhat ke D di pantry room.
A: D, gua sebenarnya punya sedikit masalah sama si B. Bisa ga gua minta saran u?
D: Ok!
A: jadi, selama ini gua ga bisa kerja dengan fokus karena B selalu bercanda, ngobrol, ataupun dengar musik keras-keras. Hal itu mengganggu konsentrasi gua dalam bekerja. Menurut u gua harus gimana?
D: Hm… gua rasa u harus menghadapi situasi ini dengan sikap yang positif. Misalnya dengan mencari kesamaan interests di antara kalian. Jadi kalau dia suka ngobrol, ajaklah dia ngobrol hal-hal yang u juga anggap berguna, kalau dia suka dengar musik, kenapa enggak u minta dia setel jenis musik yang u juga suka. Seperti itu. Nah, kalau sampai tahap ini juga ga berhasil dengan baik, jalan akhir yang dapat diambil adalah berbicara dengan manager untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
A: Oh, bener, bener. Ok, Thanks!
Mendiskusikan situasi Anda dengan rekan kerja Anda dapat membantu Anda dalam mencari solusi yang positif
Situation: Kembali ke situasi di mana B&C bergosip, tetapi E, si manager akan datang menasihati mereka.
B&C: (bergosip sambil ketawa ngakak, sementara A serius bekerja dengan laptopnya)
E: (sang manager memasuki ruangan dan melihat perilaku mereka) Ehem!
C: Eh! Bapak! (terkejut)
E: C, bukannya ruangan kamu ada di sebelah? Sedang apa kamu di sini?
C: E, anu, Pak. Lagi,e, lagi,…
E: Lagi gossip kan dengan B? Sudah sana, kembali bekerja, kalau tidak saya potong gaji kalian berdua. Atau mau dipecat?
B&C: E, jangan, Pak. (buru-buru B kembali bekerja, dan C keluar dari ruangan)
Management juga bisa membantu dalam meningkatkan kinerja karyawannya
Situation: kembali ke situasi di mn B mendegar musik.
B: (mendengar musik sambil bergoyang)
A: B! U ada lagunya Vannesa ga, yang judulnya My best??
B: Ada2, benter2 (mengganti lagu yg A bilang)
A&B: (nyanyi bareng2)
Mencari kesamaan minat sangatlah penting^_^
Narrator: Penyelesaian konflik amat bergantung pada cara kita dalam menyikapinya. Yang penting untuk diingat, selalu usahakan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang positif, sehingga didapatkan win-win solution antara Anda dan rekan Anda. Sekian dan terima kasih. ^_^