experiences and skills

Help needed.. Please vote me. :) thanks


my design















Go to this link here and vote by click like button on left bottom corner. :)
any support is appreciated. Thank you =)
Renold Sutadi - MKT 11-1C - LSPR.
Renold Sutadi

Garuda Indonesia posters

matakuliah Kapita Selekta, Design Poster bertemakan 'Peace of Mind'.
Design by: Renold.
Concept by: Susan.
Renold Sutadi - MKT 11-1C - LSPR.
Renold Sutadi

Video Clip Project: Managing Conflict


video by: Renold

Script
Topic: Managing Conflict

Somewhere at Imagination Tbk.

Narrator: Konflik adalah hal yang tidak dapat dihindari oleh setiap orang baik itu dalam skala kecil maupun besar, tidak terkecuali di tempat kerja yang di mana kita dituntut untuk bersikap profesional. Berikut adalah contoh pemicu terjadinya konflik di tempat kerja.

Conflict between A and B
Situation: Di ruang kerja di mana A&B berada di 1 ruangan yang sama. Di dpn A&B masing2 terdapat laptop. A adalah orang yang serius dalam bekerja, sedangkan B lebih santai dan suka bercanda.
B: Hei! Lihat2 de! (sambil menunjuk laptopnya) Video ini lucu banget! (sambil tertawa terbahak-bahak)
A: O, iya. (Cuma melihat sebentar lalu langsung fokus ke pekerjaannya lagi)

Candaan tidak penting yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya akan membuat rekan kerja Anda merasa terganggu.

Situation: Masih di ruangan yang sama, tetapi B mengajak rekan kerja lainnya, C, ke dalam ruangan itu untuk bergosip. Mereka berbicara dengan suara yang keras sambil tertawa.
B: Jadi gitu ceritanya? (tertawa) Terus2?
C: Iya! Terus ternyata dia…(sambil berbisik, lalu mereka tertawa lagi)
A: (berbalik melihat mereka sambil menggeleng-geleng kepala)

Selain mengganggu, bergosip pada saat jam kerja akan menurunkan kredibilitas Anda di mata rekan kerja yang lain.

Situation: Masih di ruangan yang sama, tetapi kali ini B mendengarkan musik keras-keras melalui laptopnya.
A: (sekali lagi hanya bisa menarik napas panjang dan menggeleng-geleng kepala)

Tidak peduli itu Rock, pop, klasik, rap, country atau pun dangdut! Jangan pernah mendengarkan musik dengan keras pada saat bekerja. Jika tidak bisa, siapkan headset Anda!

Narrator: Sering kali perbedaan karakter seperti antara A&B, dapat menimbulkan konflik pada saat bekerja. Di satu sisi A merasa B tidak fokus dan profesional dalam bekerja, sedangkan di sisi lain, B merasa tidak ada yang salah untuk tidak bersikap terlalu serius atau monoton dalam bekerja. Konflik seperti ini dapat diselesaikan dengan 2 cara, yaitu cara yang efektif dan cara yang tidak efektif.

Don’ts:
Situation: A&D berada di pantry room di depan dispenser, sambil memegang gelas.
A: D, Gua ga tahan lagi nih 1 ruangan ama B! Kerjaannya klo ga ngelawak, ngegosip, ya pasti gangguin orang lagi bekerja. Gua ga bisa konsen.
D: Loh! Bukannya kalian keliatan akrab selama ini?
A: Ya kalo bukan jam kantor. Pas waktunya emang lagi relaks, kita cocok. Tapi di tempat kerja, harusnya dia profesional dong! Pokoknya dia ga bener de kerjaannya. Ga bisa diandalin tuh orang!

Menjelek-jelekkan rekan kerja Anda pada rekan kerja yang lain hanya akan memunculkan salah paham dan konflik baru.

Situation: Kembali ke situasi di mn B mendengarkan musik keras-keras.
B: (bernyanyi dan bergoyang mengikuti irama musik)
A: (A yang merasa terganggu langsung memukul kepala B) Berisik!

BIG DON’T!
Bagaimanapun juga kekerasan harus dihindari….(peace man)

DO’s
Situation: Kembali ke situasi di mn A curhat ke D di pantry room.
A: D, gua sebenarnya punya sedikit masalah sama si B. Bisa ga gua minta saran u?
D: Ok!
A: jadi, selama ini gua ga bisa kerja dengan fokus karena B selalu bercanda, ngobrol, ataupun dengar musik keras-keras. Hal itu mengganggu konsentrasi gua dalam bekerja. Menurut u gua harus gimana?
D: Hm… gua rasa u harus menghadapi situasi ini dengan sikap yang positif. Misalnya dengan mencari kesamaan interests di antara kalian. Jadi kalau dia suka ngobrol, ajaklah dia ngobrol hal-hal yang u juga anggap berguna, kalau dia suka dengar musik, kenapa enggak u minta dia setel jenis musik yang u juga suka. Seperti itu. Nah, kalau sampai tahap ini juga ga berhasil dengan baik, jalan akhir yang dapat diambil adalah berbicara dengan manager untuk membantu menyelesaikan masalah ini.
A: Oh, bener, bener. Ok, Thanks!

Mendiskusikan situasi Anda dengan rekan kerja Anda dapat membantu Anda dalam mencari solusi yang positif

Situation: Kembali ke situasi di mana B&C bergosip, tetapi E, si manager akan datang menasihati mereka.
B&C: (bergosip sambil ketawa ngakak, sementara A serius bekerja dengan laptopnya)
E: (sang manager memasuki ruangan dan melihat perilaku mereka) Ehem!
C: Eh! Bapak! (terkejut)
E: C, bukannya ruangan kamu ada di sebelah? Sedang apa kamu di sini?
C: E, anu, Pak. Lagi,e, lagi,…
E: Lagi gossip kan dengan B? Sudah sana, kembali bekerja, kalau tidak saya potong gaji kalian berdua. Atau mau dipecat?
B&C: E, jangan, Pak. (buru-buru B kembali bekerja, dan C keluar dari ruangan)

Management juga bisa membantu dalam meningkatkan kinerja karyawannya

Situation: kembali ke situasi di mn B mendegar musik.
B: (mendengar musik sambil bergoyang)
A: B! U ada lagunya Vannesa ga, yang judulnya My best??
B: Ada2, benter2 (mengganti lagu yg A bilang)
A&B: (nyanyi bareng2)

Mencari kesamaan minat sangatlah penting^_^

Narrator: Penyelesaian konflik amat bergantung pada cara kita dalam menyikapinya. Yang penting untuk diingat, selalu usahakan untuk menyelesaikan konflik dengan cara yang positif, sehingga didapatkan win-win solution antara Anda dan rekan Anda. Sekian dan terima kasih. ^_^



Renold Sutadi - MKT 11-1C - LSPR.
Renold Sutadi

International Trade - UK Economic System

Group Project assignment about International Trade of UK. Consist of major import and export, economic conditions, demographic and other complete details.
to view the paper, click "view"

to download the powerpoint slideshow, click "download"

Renold Sutadi - MKT 11-1C - LSPR.
Renold Sutadi

Professional Studies: Leadership


Leadership

Kepemimpinan Sejati Kepemimpinan sesungguhnya tidak ditentukan oleh pangkat atau pun jabatan seseorang. Kepemimpinan adalah sesuatu yang muncul dari dalam dan merupakan buah dari keputusan seseorang untuk mau menjadi pemimpin, baik bagi dirinya sendiri, bagi keluarganya, bagi lingkungan pekerjaannya, maupun bagi lingkungan sosial dan bahkan bagi negerinya. Hal ini dikatakan dengan lugas oleh seorang jenderal dari Angkatan Udara Amerika Serikat: ”I don’t think you have to be wearing stars on your shoulders or a title to be a leader. Anybody who wants to raise his hand can be a leader any time.” —General Ronal Fogleman, US Air Force— Kepemimpinan adalah sebuah keputusan dan lebih merupakan hasil dari proses perubahan karakter atau transformasi internal dalam diri seseorang. Kepemimpinan bukanlah jabatan atau gelar, melainkan sebuah kelahiran dari proses panjang perubahan dalam diri seseorang. Ketika seseorang menemukan visi dan misi hidupnya, ketika terjadi kedamaian dalam diri (inner peace) dan membentuk bangunan karakter yang kokoh, ketika setiap ucapan dan tindakannya mulai memberikan pengaruh kepada lingkungannya, dan ketika keberadaannya mendorong perubahan dalam organisasinya, pada saat itulah seseorang lahir menjadi pemimpin sejati. Jadi pemimpin bukan sekedar gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses internal (leadership from the inside out). Ketika pada suatu hari filsuf besar Cina, Lao Tsu, ditanya oleh muridnya tentang siapakah pemimpin yang sejati, maka dia menjawab: As for the best leaders, the people do not notice their existence. The next best, the people honour And praise. The next, the people fear, And the next the people hate. When the best leader’s work is done, The people say, ‘we did it ourselves’. Justru seringkali seorang pemimpin sejati tidak diketahui keberadaannya oleh mereka yang dipimpinnya. Bahkan ketika misi atau tugas terselesaikan, maka seluruh anggota tim akan mengatakan bahwa merekalah yang melakukannya sendiri. Pemimpin sejati adalah seorang pemberi semangat (encourager), motivator, inspirator, dan maximizer. Konsep pemikiran seperti ini adalah sesuatu yang baru dan mungkin tidak bisa diterima oleh para pemimpin konvensional yang justru mengharapkan penghormatan dan pujian (honor and praise) dari mereka yang dipimpinnya. Semakin dipuji bahkan dikultuskan, semakin tinggi hati dan lupa dirilah seorang pemimpin. Justru kepemimpinan sejati adalah kepemimpinan yang didasarkan pada kerendahan hati (humble). Pelajaran mengenai kerendahan hati dan kepemimpinan sejati dapat kita peroleh dari kisah hidup Nelson Mandela. Seorang pemimpin besar Afrika Selatan, yang membawa bangsanya dari negara yang rasialis, menjadi negara yang demokratis dan merdeka, bagaimana Nelson Mandela melewati penderitaan 27 tahun dalam penjara pemerintah Apartheid, dan melahirkan perubahan dalam dirinya. Ia mengalami perubahan karakter dan memperoleh kedamaian dalam dirinya. Sehingga dia menjadi manusia yang rendah hati dan mau memaafkan mereka yang telah membuatnya menderita selama bertahun-tahun. Seperti yang dikatakan oleh penulis buku terkenal, Kenneth Blanchard, bahwa kepemimpinan dimulai dari dalam hati dan keluar untuk melayani mereka yang dipimpinnya. Perubahan karakter adalah segala-galanya bagi seorang pemimpin sejati. Tanpa perubahan dari dalam, tanpa kedamaian diri, tanpa kerendahan hati, tanpa adanya integritas yang kokoh, daya tahan menghadapi kesulitan dan tantangan, dan visi serta misi yang jelas, seseorang tidak akan pernah menjadi pemimpin sejati.

Sumber: http://geeks.netindonesia.net/blogs/lindu/archive/2006/01/22/8405.aspx


Renold Sutadi - MKT 11-1C - LSPR.
Renold Sutadi

LSPR Field Trip & Kisah Sukses FX. Widayanto

Seniman FX Widayanto merupakan seniman lulusan jurusan keramik Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB tahun 1981. Namanya sudah tidak asing lagi di telinga para pencinta seni keramik lokal dan internasional. Skill dan teknik yang dimilikinya dalam pembuatan keramik yang berseni pun sudah tidak perlu diragukan lagi, hal ini dapat dilihat pada setiap karya-karya keramik terbaiknya yang selalu memiliki anatomi yang luar bisa indah dan khas ala FX Widayanto. Bisa dapat dikatakan FX Widayanto telah sukses sebagai seorang maestro di bidang keramik sekaligus sebagai seorang pengusaha. Walaupun pada awalnya kesuksesan tersebut tidak mudah untuk diraih.

Pria kelahiran Jakarta tersebut mengatakan bahwa keputusannya untuk mengambil jurusan kuliah seni keramik di ITB awalnya tidak disetujui oleh kedua orang tuanya, sebab dianggap tidak akan memiliki masa depan yang cerah sebagaimana seorang dokter atau arsitek. Namun, dengan tekadnya yang bulat, akhirnya FX Widayanto berhasil meyakinkan kedua orangtuanya. Hingga kemudian tidak lama setelah lulus dari ITB pada tahun 1981, beliau bersama dengan partnernya mencoba-coba untuk membuka usaha pertamanya di Ciawi, Bogor.

Sejalannya waktu, FX Widayanto akhirnya memutuskan untuk meraih impiannya, yakni dapat memperlihatkan pada publik nilai seni dan keindahan pada keramik. Keputusannya tersebut kemudian direalisasikan pada tahun 1991, beliau membuka studio miliknya sendiri di Tapos, yang di mana merupakan awal dari pembuatan produk-produk yang bukan hanya berguna namun juga indah (bernilai estetika), termasuk aksesoris. Usaha beliau tidak selalu mulus, dimulai dari kualitas manajemen yang kurang memadai hingga persaingan dengan mantan karyawannya sendiri, sempat membuat FX Widayanto down. Namun, beliau bertekad untuk tidak putus asa dan bekerja lebih giat sehingga dapat mengalahkan kompetitornya. Hingga akhirnya, hasil kerja keras beliau dikagumi oleh perusahaan Jepang dan membuat mereka menjadi partner yang saling menguntungkan hingga sekarang.

Beliau berpesan, untuk menjadi seorang yang sukses, memiliki impian saja tidaklah cukup. Kita harus gigih, fokus, tidak pernah bosan, tidak putus asa, berani tampil beda, dan bekerja ekstra keras hingga kita akan selalu berada di atas kompetitor-kompetitor kita.

Komentar kelompok kami:

Pada tanggal 17 Januari 2008, kami dari kelas marketing angkatan ke 11 mengunjungi workshop seniman FX Widayanto di daerah Depok. Ketika kami tiba di tempat itu, kesan pertama yang sangat terasa adalah nyaman dan tenang, yang dimana sangat bertolak belakang dengan apa yang kami rasakan di Jakarta. Unsur seni yang khas dan detail pun dapat ditemui pada setiap sudut bangunan di tempat itu, sehingga sempat menyebabkan kami menerka-nerka sosok seorang FX Widayanto sebagai seniman yang juga berpenampilan otentik ala seniman, yaitu gondrong, dipenuhi bercak-bercak cat atau tanah liat di sekujur tubuhnya, serta mengenakan pakaian yang khas ala “seniman”.

Namun, terkaan kami tersebut sekejab sirna ketika kami bertemu langsung dengan FX Widayanto pada sesi seminar. Dengan penampilannya yang rapi, bersih, dan ramah beliau hadir di hadapan kami. Ketika menceritakan perjalanan karirnya yang dari nol hingga berhasil seperti saat ini, beliau juga sangat terbuka. Dari pertemuan tersebut, khususnya kelompok kami merasakan sangat beruntung , karena selain menambah pengalaman dan pengetahuan kami untuk menjadi pengusaha yang sukses, kami juga menjadi semakin yakin bahwa dengan kegigihan, keuletan, keberanian, serta komitmen yang kuat, impian yang awalnya dianggap tidak mungkin pun dapat menjadi kenyataan bahkan menjadi sumber penghasilan yang dapat diandalkan. “Jangan takut bermimpi dan jangan takut untuk mengejar mimpi”, itulah intisari yang kelompok kami tangkap dari seminar yang disampaikan oleh FX Widayanto, maestro di bidang keramik sekaligus pengusaha yang sukses.

Pada akhirnya, kami ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada Ibu Rini serta Pak FX Widayanto yang telah meluangkan waktu serta memberikan kami kesempatan berharga tersebut. Sukses selalu!!!

kunjungi web
Renold Sutadi - MKT 11-1C - LSPR.
Renold Sutadi

Product Launching Project


Video diatas adalah simulasi dari venue Launching Product.
Pada matakuliah Introductions to Public Relations, kami dituntut untuk bisa membuat suatu produk baru beserta seluruh konsep untuk me-launching-kan produk baru tersebut.


Logo Produk.
Sekilas tentang produk yang di buat adalah Buzz Liquid Detergent, untuk selengkapnya dapat didownload slideshow di bawah ini.

click "here" to download the Complete Slideshow

Gambar-gambar simulasi venue
Renold Sutadi - MKT 11-1C - LSPR.
Renold Sutadi